ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN study kasus dari konstanta, variabel, dan percabangan
LAPORAN PRAKTIKUM
LOGARITMA DAN PEMOGRAMAN
(STUDY KASUS
DARI KONSTANTA, VARIABEL, DAN PERCABANGAN)
DISUSUN
NAMA :DENI SAPUTRA
NPM :16753014
PROGRRAM
STUDY :MANAJEMEN INFORMATIKA
JURUSAN
EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2016
KONSTANTA
Apakah yang dimaksud
dengan KOSTANTA?
Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa
diubah. Jika nilai datanya sepanjang program berjalan tidak berubah-ubah, maka
sebuah variabel lebih baik diperlakukan sebagai konstanta. Pada sebuah kode
program, biasanya nilai data dari konstanta diberikan langsung di bagian
deklarasi konstanta. Sedangkan untuk variabel biasanya hanya ditentukan nama
variabel dan tipe datanya tanpa isian nilai data. Aturan penamaan variabel juga
berlaku untuk penamaan konstanta. Demikian juga aturan penetapan tipe data.
konstanta dibagi menjadi 4:
- Konstanta integer, berupa integer biasa, integer panjang (long int) dan integer tak bertanda (unsigned integer). Nilainya dapat berupa desimal, oktal atau hexadesimal.
- Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
- Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang disebut karakter escape (escape sequence).
- Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’). Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah tanda petik tunggal).
Sebagai contoh, jika kita membuat program perhitungan matematik yang menggunakan
nilai pi (3.14159) yang mungkin akan muncul dibanyak tempat pada kode program,
kita dapat membuat pi sebagai konstanta. Penggunaan konstanta pi akan lebih
memudahkan penulisan kode program dibanding harus mengetikkan nilai 3.14159
berulang-ulang.
Contoh Konstanta Dalam Pemrograman Pascal :
- Menggunakan direktive Preprocessor yaitu #define
- Menggunakan conts
1.Menggunakan direktive Preprocessor
yaitu #define
Kita dapat menggunakan direktive
Preprocessor untuk konstanta yang sangat sering kita gunakan tanpa harus
memanggil tipe data. Formatnya begini :
#define
nama_konstanta nilai_konstanta
Contoh penggunaannya :
// mendefinisikan konstanta : keliling lingkaran
#include
using namespace std;
#define phi 3.14159
int main ()
{
double r=10; // jari-jari
double keliling;
keliling = 2 * phi * r;
cout << keliling;
return 0;
}
Source code di atas menggunakan baris #define phi 3.14159 untuk mendefinisikan
konstanta phi dengan nilai 3.14159. Kita juga telah menggunakan tipe data
double untuk bilangan desimal.
2. Menggunakan conts
Format penggunaannya:
Format penggunaannya:
const type_data
nama_konstanta = nilai_konstanta;
Jadi dengan menggunakan conts,
kita harus menentukan tipe datanya terlebih dahulu. Contoh penggunaannya:
// mendefinisikan konstanta : keliling lingkaran
#include
using namespace std;
int main ()
{
const double phi = 3.14159;
double r=10; // jari-jari
double keliling;
keliling = 2 * phi * r;
cout << keliling;
return 0;
}
VARIABEL
Apakah yang dimaksud
dengan VARIABEL?
Variabel adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan
memanggil kembali apabila dibutuhkan. Setiap variabel akan mempunyai nama
(identifier) dan nilai. Pada sebagian besar bahasa pemrograman, variabel harus
dideklarasikan lebih dulu untuk mempermudah compiler bekerja. Apabila variabel
tidak dideklarasikan maka setiap kali compiler bertemu dengan variabel baru
pada kode program akan terjadi waktu tunda karena compiler harus membuat
variabel baru. Hal ini memperlambat proses kerja compiler. Bahkan pada beberapa
bahasa pemrograman, compiler akan menolak untuk melanjutkan proses kompilasi.
Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir semua bahasa pemrograman. Aturan-aturan tersebut yaitu:
Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir semua bahasa pemrograman. Aturan-aturan tersebut yaitu:
- Nama variabel harus diawali dengan huruf.
- Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
- Nama variabel tidak boleh mengandung karakter-karakter khusus, seperti : .,+, -, *, /, <, >, &, (, ) dan lain-lain.
- Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci di bahasa pemrograman.
Contoh Variabel Dalam Pemrograman
Pascal :
//mendefinisikan variabel
//merupakan instruksi directive
//-----------------------------
#include
#include
int y ;
#define x 500
void main()
{
#ifdef x
cout<<"nila x saat ini telah di defenisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="<#else
cout<<"nilai x saat ini tidak di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
#undef x
int x, y;
x=0;
y=0;
#ifdef x
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #else
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
cout<<"input nilai y=";
cin>>y;
#define x y
#ifdef x
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan dari nilai y="< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #else
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
getch();
} <<;
<<;
<<;
<<;
<<;
<<;
//merupakan instruksi directive
//-----------------------------
#include
#include
int y ;
#define x 500
void main()
{
#ifdef x
cout<<"nila x saat ini telah di defenisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="<#else
cout<<"nilai x saat ini tidak di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
#undef x
int x, y;
x=0;
y=0;
#ifdef x
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #else
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
cout<<"input nilai y=";
cin>>y;
#define x y
#ifdef x
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan dari nilai y="< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #else
cout<<"nilai x saat ini telah di definisikan"< cout<<"nilai x saat ini adalah="< cout<<"nilai y saat ini adalah="< #endif
getch();
} <<;
<<;
<<;
<<;
<<;
<<;
PERCABANGAN
Apakah yang dimaksud
dengan PERCABANGAN?
Percabangan adalah pemilihan statemen pada kondisi dua pilihan atau banyak
pilihan, yang akan dieksekusi selanjutnya di mana pemilihan tersebut didasarkan
atas kondisi tertentu. Dalam bahasa C terdapat dua buah jenis percabangan,
yaitu struktur if dan struktur switch.
Macam-macam struktur perulangan dalam bahasa C++
a. Struktur If
Struktur if adalah struktur perulangan ynag paling sederhana, biasanya if sering digunakan untuk menyeleksi satu buah ekspresi saja.
Bentuk umum struktur if dengan satu kondisi :
Macam-macam struktur perulangan dalam bahasa C++
a. Struktur If
Struktur if adalah struktur perulangan ynag paling sederhana, biasanya if sering digunakan untuk menyeleksi satu buah ekspresi saja.
Bentuk umum struktur if dengan satu kondisi :
if(kondisi)
statement;
Bentuk umun struktur if…else :
if(kondisi)
statemen-1
else
statemen-2
Bentuk umum struktur if dengan banyak kondisi :
if(kondisi)
{
Statement
}
Else if(kondisi)
{
Statement
}
Else
{
Statement
}
Contoh program I
statement;
Bentuk umun struktur if…else :
if(kondisi)
statemen-1
else
statemen-2
Bentuk umum struktur if dengan banyak kondisi :
if(kondisi)
{
Statement
}
Else if(kondisi)
{
Statement
}
Else
{
Statement
}
Contoh program I
/*Program kondisi sederhana dengan satu
buah ekspresi*/
#include
Int main()
{
Int a;
a=35;
if (a == 35)
printf(“ angka ini adalah tiga puluh lima : %d \n ”, a);
}
Output contoh program I
angka ini adalah tiga puluh lima : 35
Sedikit ulasan : mula-mula variabel a dideklarasikan bertipe data integer, selanjutnya a ditetapkan bernilai 35, sehingga data menjadi konstanta (bernilai tetap) /*penyeleksian kondisi */ karena kondisi terpenuhi yaitu a sama dengan 35 maka program akan mengeksekusi statmen berikutnya yaitu mencetak tulisan “angka ini adalah tiga puluh lima “ diikuti konstanta a di mana a bernilai 35.
Contoh program II menggunakan if :
#include
Int main()
{
Int a;
a=35;
if (a == 35)
printf(“ angka ini adalah tiga puluh lima : %d \n ”, a);
}
Output contoh program I
angka ini adalah tiga puluh lima : 35
Sedikit ulasan : mula-mula variabel a dideklarasikan bertipe data integer, selanjutnya a ditetapkan bernilai 35, sehingga data menjadi konstanta (bernilai tetap) /*penyeleksian kondisi */ karena kondisi terpenuhi yaitu a sama dengan 35 maka program akan mengeksekusi statmen berikutnya yaitu mencetak tulisan “angka ini adalah tiga puluh lima “ diikuti konstanta a di mana a bernilai 35.
Contoh program II menggunakan if :
else
#include
Int main()
{
Int a;
Printf(“Masukkan nilai anda :”);
Scanf(“%d”, &a);
If (a >= 70)
Printf(“\n Selamat anda lulus !!!! \n”);
Else
Printf(“\n Anda belum lulus, terus berusaha. JIAYO!!! \n”)}
#include
Int main()
{
Int a;
Printf(“Masukkan nilai anda :”);
Scanf(“%d”, &a);
If (a >= 70)
Printf(“\n Selamat anda lulus !!!! \n”);
Else
Printf(“\n Anda belum lulus, terus berusaha. JIAYO!!! \n”)}
Output Program ke-II
Ex : Nilai yang diinput adalah 89 (hasil output akan berbeda jika anda memasukkan nilai kurang dari 70
Masukkan nilai anda : 89
Selamat anda lulus !!!!
Output program ke-II jika inputan kurang dari 70
Masukkan nilai anda : 69
Anda belum lulus, terus berusaha. JIAYO!!!
Contoh Program III if dengan banyak kondisi
#include
int main()
{
int a;
printf("Masukkan sembarang angka : " );
scanf("%d", &a);
if ((a > 0) && (a % 2 == 0))
{
printf("\n Bilangan tersebut adalah bilangan positif & bilangan genap ");
}
else if ((a > 0) && (a %2 !=0))
{
printf("\n bilangan tersebut adalah bilangan positif & bilangan ganjil ");
}
else if (a < 0 ) { printf("\n Bilangan tersebut adalah bilangan negatif"); } else { printf("\n Anda memasukkan angka 0"); } }
Ex : Nilai yang diinput adalah 89 (hasil output akan berbeda jika anda memasukkan nilai kurang dari 70
Masukkan nilai anda : 89
Selamat anda lulus !!!!
Output program ke-II jika inputan kurang dari 70
Masukkan nilai anda : 69
Anda belum lulus, terus berusaha. JIAYO!!!
Contoh Program III if dengan banyak kondisi
#include
int main()
{
int a;
printf("Masukkan sembarang angka : " );
scanf("%d", &a);
if ((a > 0) && (a % 2 == 0))
{
printf("\n Bilangan tersebut adalah bilangan positif & bilangan genap ");
}
else if ((a > 0) && (a %2 !=0))
{
printf("\n bilangan tersebut adalah bilangan positif & bilangan ganjil ");
}
else if (a < 0 ) { printf("\n Bilangan tersebut adalah bilangan negatif"); } else { printf("\n Anda memasukkan angka 0"); } }
b. Struktur Kondisi
“Switch....Case”
Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’
tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch. Jika nilai switch sama
dengan nilai pada salah satu case, maka statement di bawah case tersebut akan
dieksekusi, pengeksekusian berakhir ketika program bertemu dengan kata break,
kemudian program akan lompat ke akhir dari stuktur selektif switch. Jika tidak
ada nilai pada case yang equivalen dengan nilai kondisi, maka program akan
mengksekusi statement di bawah default. Bentuk umum dari struktur kondisi ini
adalah :
switch(Condition) { case 1 : statement
1; break; case 2 : statement 2; break; ..... ..... …. case n : statement n;
break; default : statement } Contoh Program #include
int main()
{
int pil, alas, tinggi, luas, p, l, luas_pp;
printf(" ***** MENU ***** \n");
printf("\n 1. Menghitung luas segi tiga");
printf("\n 2. Menghitung luas Persegi panjang ");
printf("\n 3. Keluar ");
printf("\n Masukkan pilihan anda (1...3) : ");
scanf("%d", &pil);
switch (pil)
{
case 1:
printf("\n Masukkan Alas :");
scanf("%d", &alas);
printf("\n Masukkan tinggi : ");
scanf("%d", &tinggi);
luas = .5*alas*tinggi;
printf("\n Luas segitiga tersebut adalah : %d", luas);
break;
case 2:
printf("\n Masukkan Panjang : ");
scanf("%d", &p);
printf("\n Masukkan Lebar : ");
scanf("%d", &l);
luas_pp = p*l;
printf("\n Luas Persegi panjang tersebut adalah : %d", luas_pp);
break;
case 3:
break;
default :
printf("\n Pilihan tidak tersedia, pilihan yang tersedia 1,2,3");
}
}
int main()
{
int pil, alas, tinggi, luas, p, l, luas_pp;
printf(" ***** MENU ***** \n");
printf("\n 1. Menghitung luas segi tiga");
printf("\n 2. Menghitung luas Persegi panjang ");
printf("\n 3. Keluar ");
printf("\n Masukkan pilihan anda (1...3) : ");
scanf("%d", &pil);
switch (pil)
{
case 1:
printf("\n Masukkan Alas :");
scanf("%d", &alas);
printf("\n Masukkan tinggi : ");
scanf("%d", &tinggi);
luas = .5*alas*tinggi;
printf("\n Luas segitiga tersebut adalah : %d", luas);
break;
case 2:
printf("\n Masukkan Panjang : ");
scanf("%d", &p);
printf("\n Masukkan Lebar : ");
scanf("%d", &l);
luas_pp = p*l;
printf("\n Luas Persegi panjang tersebut adalah : %d", luas_pp);
break;
case 3:
break;
default :
printf("\n Pilihan tidak tersedia, pilihan yang tersedia 1,2,3");
}
}
Contoh Program Perulangan Sederhana
dalam Pascal :
For…to…do
program kelipatan_3;
uses wincrt;
var i:integer;
begin
writeln('kelipatan 3 sampai 21:');
for i:=3 to 21 do
if i mod 3 =0 then
writeln(i);
end.
While…do…
Inisialisasi=1
Program whiledo1;
Uses wincrt;
Var i:byte;
Begin
Writeln('Kelipatan 7 sampai 70:');
i:=1;
While i<=70
Do
Begin
If i mod 7 = 0 then
Writeln(i);
i:=i+1;
end;
end.
Inisialisasi=0
Program whiledo0;
Uses wincrt;
Var
i:byte;
Begin
Writeln('Bilangan cacah ganjil sampai 20:');
i:=0;
While i<=20
Do
Begin
If i mod 2 = 1 then
Writeln(i);
i:=i+1;
end;
end.
Repeat…until
Inisialisasi=0
program rufaktorial;
uses wincrt;
var
i,n,f:integer;
begin
write('n = ');
read(n);
i:=0;
f:=1;
repeat
i:=i+1;
f:=f*i;
until i=n;
writeln(n,' faktorial = ',f);
end.
Inisialisasi=1
Program ru1;
Uses wincrt;
Var x:integer;
Begin
x:=1;
repeat
writeln(x,'. Selvidiah Mutiara adalah
seorang Mahasiswi Prodi Matematika');
x:=x+1;
until x>9;
end.
KESIMPULAN
Struktur data merupakan salah satu bahan dasar pembuatan program. Pemakaian
struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman, akan menghasilkan
algoritma yang jelas dan tepat sehingga menjadikan program secara keseluruhan
lebih sederhana. Array merupakan bagian dari struktur data yaitu termasuk
kedalam struktur data sederhana yang dapat di definisikan sebagai pemesanan
alokasi memory sementara pada komputer.Apabila kita membuat program dengan data
yang sudah kita ketahui batasnyamaka kita menggunakan Array (type data statis),
namun apabila datanya belum kita ketahui batasnya maka gunakan pointer (type
data dinamis)
Comments
Post a Comment